Senin, 17 November 2014

Karya tulis Artikel Green Industy

Menurut pendapat saya, hingga kini, masih banyak industri yang masih belum menerapkan efisiensi penggunaan sumber daya alam dalam proses produksinya sehingga berdampak negatif terhadap lingkungan. Padahal, industri masih menjadi pengguna sumber daya alam yang cukup besar.

Pembangunan sektor industri di Indonesia yang telah berjalan sekitar 50 (lima puluh) tahun ini, selain telah memberi dampak positif bagi negara, juga memberikan dampak negatif terhadap permasalahan lingkungan terutama pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri serta pemanfaatan sumber daya alam yang tidak efisien. Dengan semakin terbatasnya sumber daya alam, krisis energi dan menurunnya daya dukung lingkungan, maka tuntutan untuk mengembangkan industri yang ramah lingkungan atau yang dikenal dengan istilah industri hijau (green industry) telah menjadi isu penting. Menurut RUU Perindustrian, industri hijauadalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanutan, sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

Menurut Kebijakan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mengenai Pengembangan Industri Hijau tahun 2012, dibutuhkan beberapa aspek yang harus dibenahi untuk menjadikan industri menjadi green industri, yaitu antara lain membutuhkan penggantian/modifikasi mesin industri, dibutuhkannya penghargaan bagi kalangan industri yang telah mewujudkan industri hijau.


Menurut beberapa artikel yang saya baca, industri transportasi darat atau otomotif adalah salah satu bidang industri yang berkembang pesat di Indonesia. Jumlah produksi otomotif dalam negeri tahun 2004 hingga 2008 cenderung memiliki  peningkatan walaupun sempat mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 40 % pada tahun 2006. Jumlah produksi otomotif kembali mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 39 % pada 2007 dan tumbuh pesat pada tahun 2008 dengan peningkatan produksi sebesar 46 %. Dengan melihat peningkatan produksi tiap tahun tersebut, industri transportasi otomotif diharapkan dapat turut berkontribusi menurunkan tingkat emisi GRK. Dalam hal ini, yang lebih ditekankan adalah mengenai sistem dan teknik perancangan industri hijau yang tepat untuk industri transportasi otomotif , serta teknik untuk menghasilkan produk berupa transportasi otomotif yang ramah lingkungan.

Jadi saran yang dapat berikan adalah diperlukan beberapa strategi pengembangan industri hijau untuk teknis pelaksanaannya. Strategi tersebut antara lain mengembangkan kerjasama internasional terkait perumusan kebijakan dan pendanaan dalam pembangunan serta pengembangan industri hijau yang menghasilkan produk transportasi otomotif ramah lingkungan, memperkuat kapasitas institutional untuk mengembangkan industri hijau tersebut, membangun koordinasi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta, mempromosikan/menyosialisasikan kebijakan dan regulasi teknis yang berkaitan dengan industri hijau (meliputi bahan baku, proses produksi, teknologi serta produk berupa transportasi otomotif yang ramah lingkungan), meningkatkan kemampuan SDM, serta transfer teknologi.

Referensi Penulisan:
Kemenprin.go.id
Nationalgeoghrapic.co.id
Beritadaerah.co.id
Jujubandung.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar