Senin, 15 Juni 2015

jurnal ekonomi

PERKEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL DAN PERAN PENANAMAN MODAL ASING (PMA) -Ringkasan-
Oleh : Rohaila Yusof
(Fakultas Pengurusan dan Ekonomi UPSI Malaysia)

Abstrak
Tulisan ini berisi tentang keuntungan dan kerugian yangterjadi di industri nasional sebagai akibat dari dominan asinginvestasi Indonesia telah kehilangan momentum pengembanganindustri bangsa nya. Dari tahun 1970 sampai 1980-an Indonesia memilikikesempatan untuk mengambil kendali industri di kawasan Asia, terutama karenaCina, Malaysia, dan Thailand masih belum dikembangkan kekuasaan mereka untuk membangundan mengembangkan industri mereka.Tanpa infrastruktur yang baik dan logistik yang baik, manusia yang berkualitassumber daya, kemampuan untuk mengendalikan teknologi yang mendukung innovational dinamisaktivitas dan kerjasama intensif antara universitas dan dunia usaha,Indonesia akan tertinggal oleh industri dari negara lain. Dalam tulisan ini, investasi asing penting untuk pengembangan industri. Indonesia harus mencoba untuk menyerap kelebihan berasal daripenanaman Modal Asing. Oleh karena itu perusahaan domestik di Indonesia tidak akanhanya menjadi media tetapi juga akan mampu menyerap baruteknologi yang berhubungan dengan investasi asing.

Kata Kunci: Industri Nasional, Penanaman Modal Asing, Investasi.

Abstract
This paper discuses about the advantages and disadvantages which happen in the national industries as a result of the dominant of foreign investment Indonesia has been losing the momentum of development of its nation industries. From the 1970s until 1980s. Indonesia had the opportunity to take control of industries in the Asian region, especially as China. Malaysia, and Thailand had still not developed their power to build and develop their industries. Without a good infrastructure and a good logistic, qualified human resources, ability to control technology which support dynamic innovational activity and intensive cooperation between universities and business world, Indonesia will be left behind by any industri from any other country. This paper result, foreign investment is important for the development of industries. Indonesia must try to absorb the advantages deriving from foreign investment. Therefore domestic companies in Indonesia will not only become the medium but also would be able to absorb the new technology associated with foreign investment.

Keywords: National Industry, Foreign Investment, Investment.

A. Pendahuluan
Sebelum krisis ekonomi tahun 1997/1998, Indonesia sempat mendapat julukan calon Macan Asia, karena perubahan struktur ekonominya yang signifikan dari sebuah negara agraris menjadi negara industri baru, dengan industri manufaktur sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Kebijakan Penanaman Modal Asing (PMA) ini awalnya didukung oleh kebijakan substitusi impor dan kemudian pada tahun 1980-an diubah menjadi kebijakan promosi ekspor. Maka pada tahun 1980-an PMA diarahkan ke industri-industri yang berorientasi ekspor. Tulisan ini memaparkan tentang keuntungan dan kerugian yang bisa terjadi terhadap industri nasional dengan kehadiran atau dominasi penanaman modal asing (PMA).Karena keterbatasan data, sebagian besar pembahasan didasarkan pada survei literatur.

B. Perkembangan Industri Nasional dalam 10 Tahun Terakhir.
Proses pembangunan ekonomi jangka panjang biasanya membawa suatu perubahan struktur ekonomi atau suatu transisi ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis non pertanian. Sehingga pembangunan ekonomi berjalan searah dengan perkembangan industri. Hipotesis yang bisa dibuat adalah suatu korelasi
positif antara tingkat pendapatan per kapita (indikator utama kemajuan pembangunan ekonomi) dan tingkat diversifikasi produk (indikator perkembangan industri) tersebut. Diversifikasi juga dapat didasarkan menurut kategori barang, yang secara umum ada tiga kategori:
1) konsumsi (produk akhir): makanan, minuman, tembakau,
pakaian jadi, radio, TV, dsb,
2) perantara (produk setengah jadi): produk dari karet,
plastik, kimia bukan tujuan konsumsi, dan
3) modal: seperti mesin dan alat transportasi.

Indonesia tidak hanya membuat ba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar