Review Jurnal
Sumber: http://ejournal-s1.undip.ac.id/
Nama penulis: Jonathan Ginting dan Praditya Nugraha
Penerbit: http://ejournal-s1.undip.ac.id/
Tujuan:
Mencari alternatif sumber energi yang ada pada saat ini, dalam hal ini
adalah minyak bumi. Dikarenakan minyak bumi tidak dapat diperbaharui, dalam
jangka panjang energi minyak bumi akan habis dikarenakan pemakaian
terus-menerus. Selain itu, jurnal ini juga bertujuan untuk mengembangkan proses
reaktif distilasi untuk memproduksi biodiesel dengan bahan baku minyak biji
karet dan mempelajari pengaruh jumlah katalis (%), temperature, perbandingan
methanol dan minyak terhadap produk biodiesel yang dihasilkan.
Latar Belakang:
Minyak bumi merupakan sumber energi yang tak dapat diperbaharui.
Adanya kenaikan harga BBM di Indonesia akhir-akhir ini mendorong upaya
penghematan maupun penelitian untuk mendapatkan bahan bakar baru pengganti
minyak bumi. Data dari statistical review
of worl energy 2009,brp.com menjelaskan bahwa cadangan minyak bumi tidak
banyak lagi dan diperkirakan dalam jangka beberapa puluh tahun kedepan minyak
bumi akan habis. oleh Karena itu, diperlukan bahan bakar alternatif untuk
mengatasi hal tersebut. Minyak nabati seperti minyak kedelai, minyak kelapa
sawit dan minyak zaitun dapat kita manfaatkan sebagai bahan bakar baru
pengganti minyak bumi terutama bahan bakar mesin diesel (biodiesel). Biodiesel
dari minyak nabati mempunyai kelebihan seperti ramah lingkungan, dapat
diperbaharui dan menghasilkan emisi gas buang yang relatif lebih bersih
Metode:
Menggunakan proses esterifikasi. Proses esterifikasi akan dipelajari
perbandingan katalis dan methanol (volume) dan temperature operasi. Rancangan
percobaan menggunakan metode factorial design 2 level. Variebel tetap; volume
biji karet 250 ml; tekanan 1 atm; konsentrasi asam 1M. Variabel berubahnya
temperature 60 C(-); 80 C(+) dan perbandingan methanol dengan minyak 2:1(-);
4:1 (+) (v/v).
Hasil:
1. Setelah
dianalisa kandungannya yang meliputi kadar air, kadar minyak dan kadar abu.
Diketahui bahwa biji karet berpotensi diambil minyaknya, dimana dari hasil
penelitian didapatkan minyak yang cuku tinggi sekitar 50,5%
2. Tahap
selanjutnya adalah biji karet dianalisis parameter kadar asam lemak bebas,
viskositas, densitas dan komponen penyusun minyak. Hasilnya adalah kadar asam
lemak bebas dalam biji karet sangat tinggi. Oleh karena itu masih dibutuhkan
tahap esterifikasi dan transesterifikasi guna mengkonversi minyak biji karet
menjadi metal ester/biodiesel. Proses esterifikasi bertujuan mengkonversi asam
lemak bebas menjadi metal ester dan proses transesterifikasi bertujuan
mengkonversi metal trigliserida metal ester/biodiesel.
3. Hasil
penelitian menunjukan adanya perbedaan waktu operasi untuk setiap proses
esterifikasi. Percobaan run (1) dimana kondisi operasi yang dilangsungkan
adalah temperature 60oC dan perbandingan asam lemak bebas dengan
methanol 1;4 (v/v) diperoleh waktu operasi sekitar 55 menit. Percobaan run (4)
dimana dilangsungkan adalah temperature 80oC dan perbandingan asam
lemak bebas dengan katalis 1:2 (v/v) diperoleh waktu operasi sekitar 85 menit.
Kesimpulan:
Bijih karet mempunyai krakteristik kadar air 16,57% dan kadar minyak
sebesar 50,5%. Waktu yang dibutuhkan untuk proses esterfikasi beragam dari
60-80 menit. Variabel perbandingan volume asam lemak bebas dengan methabol
lebih berpengaruh dibandingkan dengan variabel temperature. Konversi paling
besar pada T-60OC, perbandingan methanol minyak (4:1) yaitu 25,86%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar